Pengalaman ke Sulawesi Selatan (eps. Bulukumba)

     Hai, pembaca blogku (padahal ga ada yang baca) udah lama banget gue ga nulis-nulis di sini hehehhehe. Sejujurnya gue kadang bosen juga si baca tulisan sendiri karena kaya terlalu bertele-tele dan alurnya tidak jelas gitu geng heheheheh. Supaya ga bertele-tele langsung saja kita cus ke tulisan yang sesuai dengan judulnya.

     Gateway ini diprakasai oleh temen gue yang kebetulan penempatan di Sulawesi Selatan, tepatnya di Soppeng. Perjalanan dimulai tanggal 21 Februari 2020 (yes, setelah penentuan jadwal yang cukup alot, pemantauan jadwal diklat yang rutin, karena lagi musim-musim diklat jadi takut ada yang tiba-tiba dipanggil diklat akhirnya tanggal segitulah yang pas untuk kita semua ambil cuti tahunan), tujuan pertama kita setelah landing dengan selamat di Bandara Sultan Hassanudin pukul 08.30 waktu setempat adalah Tanjung Bira dan sekitarnya yang letaknya di Kabupaten Bulukumba. FYI, Kabupaten Bulukumba ini jaraknya kurang lebih 4-5 jam dari Makassar  lumayan jauh juga si geng, tapi pemandangan sepanjang jalannya bagus banget dan yang jelas ga macet.

Cara ke Bulukumba :
   
     Oh ya, perjalanan 5-6 jam ke Bulukumba ini kita tempuh dengan menggunakan jasa rental mobil dari Makassar. Harga rentalnya 600K untuk tiga hari plus bensin 350K untuk tiga hari juga, untuk harga rentalnya tergantung pintar-pintarnya kalian nawar, waktu itu kita rental mobil di daerah BTP  (Bumi Tamalanrea Permai) kalo kalian mau kontak rental mobil, bisa comment di bawah aja. Selain rental mobil kalian juga bisa naik bus atau naik motor atau mungkin sewa jasa travel.

    Perjalanan dari Makassar ke Bulukumba ini akan kita lalui dengan melewati beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Jalurnya kalo ga salah itu Gowa - Takalar - Jeneponto - Bantaeng - terus Bulukumba. Tapi tenang aja, perjalanan lama itu ga akan terlalu berasa karena pemandangan sepanjang jalannya yang bagus banget dan wakti gue ke sana si ga pernah macet. Lancar puooll. Nilai tambahnya adalah, ada beberapa objek wisata yang bisa kalian kunjungin dari sepanjang jalan itu.


Tempat Wisata Bulukumba

 Pantai Bara 
  Tujuan pertama di Bulukumba adalah Pantai Bara, karena hotel yang gue tempatin deket banget sama pantainya. Informasi mengenai hotel, waktu itu sewa hotel per malamnya 300K dan udah worth it banget. Kalian bisa dapet fasilatas & kamar hotel yang nyaman ditambah lagi view hotelnya yang juga langsung ke arah laut jadi worth it banget si menurut gue (sayang, gue gaada fotonya). Oh ya, kenapa sewa hotel? Karena waktu kita habis di jalan (kita sampai di Tanjung Bira tu sekitar pukul 15.30 sore waktu setempat) dan kalo ga nginep ga akan banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungin. Mungkin kalo kalian ga mau sewa hotel kalian bisa jalan dari Makassarnya malam hari atau pagi buta geng, jadi bisa menghemat anggaran.

     Balik lagi ke Pantai Bara, menurut beberapa website yang gua baca pantai ini terkenal dengan pasirnya yang halus seperti bedak, dan ternyata itu adalah fakta geng, pasirnya halus banget ditambah lagi airnya juga bening parah si. Main ke pantai ga lengkap rasanya kalo ga coba snorkeling (bener ga si?) Begitu sampai di pantai kita udah janjian sama salah satu warga lokal yang sebelumnya nawarin kita untuk snorkeling di dua pulau sekitar Pantai Bara.





Gambar di atas adalah Pantai Bara, sayang banget pas gue ke sana kebetulan cuacanya rada mendung dan habis hujan, jadi bisa kalian lihat sendiri gambarnya rada gelap-gelap gimana gitu ya.


       Pulau Kambing
     Pulau pertama yang kita kunjungin yaitu Pulau Kambing, untuk sejarah kenapa nama pulaunya adalah P. Kambing gue juga gatau si geng, yang jelas pulau ini ga berpenghuni. Jarak dari Pantai Bara ke Pulau ini kurang lebih 15 menitan lah ya, ga terlalu jauh kok. Nah, gambarnya bisa kalian lihat di bawah ini (maaf cuma ada satu, karena ga sempet foto-foto hehe).


     Menurut gue pribadi sebagai beacholic awam, pemandangan bawah laut di sini bagus banget dan lebih didominasi sama terumbu karang, airnya pun bening banget, tanpa kaca mata aja kalian bisa lihat dengan jelas pemandangan bawah lautnya, ditambah kalo lagi beruntung kalian bisa ketemu sama ikan hiu sirip hitam, ini tuh hiu jinak jadi jangan takut dan jangan diganggu kalo misalnya nanti kalian ketemu mereka. Sayangnya, pas gue ke sana kebetulan habis hujan dan udah sore juga si, jadi yah ombaknya rada sedikit besar (tapi masih aman). Nah, tapi ada satu yang gue takutin snorkeling di sini, yaitu spot kita snorkeling deket banget sama palung, jadi rada gimana gitu ya. But over all sangat layak untuk dicoba karena bagus banget.

      Pulau Liukang
    Next, dari Pulau Kambing kita langsung lanjut snorkeling ke Pulau Liukang, beda sama pulau sebelumnya di sini ada penduduknya geng, alias berpenghuni, dan di Pulau Liukang ini ada wisata hewan penyu gitu deh katanya, tapi sayang kita ga ke sana. Spot dan pemandangan snorkeling di pulau ini pun berbeda dengan yang sebelumnya, di sini lebih menonjolkan ikan-ikan kecil dan terumbu karang besar dan ombaknya juga ga terlalu besar (mungkin karena ga deket tebing kali ya).
   
   





     Nah, untuk P. Liukang ini kayanya gaperlu gue jelasin panjang lebar deh yah, kalian udah bisa liat sendiri gimana bagus dan beningnya serta eloknya pulau ini. Terima kasih Allah atas segala ciptaanMu. Gambarnya gua tambahin lagi di bawah sini ya. Oh ya, perjalanan dari P. Kambing ke P. Liukang ini juga ga terlalu lama sekitar 10 menitan. Menurut gua pribadi best spot dari pulau ini tuh sunsetnya si, parah bagus banget!!!!! Wajib kalian coba jika berkunjung ke Bulukumba tepatnya Tanjung Bira.
 Pulau Liukang (21/02/20)

     Puas snorkeling dan bercengkrama dengan penghuni laut, kita balik ke Pantai Bara. Yes, sang donat dan halusnya pasir putih sudah menunggu kita di sana. Informasi mengenai harga snorkeling, jadi kita ambil paket wisata air sama warga lokal geng. Paketnya itu terdiri dari snorkeling dua pulau (Kambing & Liukang) include kapal dan perlengkapan snorkeling plus main donat boat dua putaran, harganya jadi 650K untuk 4 orang. Mungkin kalo kalian orangnya lebih banyak bisa lebih murah, seperti yang gue bilang di atas, semua ini tergantung kemampuan tawar menawar kalian.




     Oh ya, hampir lupa, di Tanjung Bira ini ada tiket masuknya, jadi cukup satu kali bayar saja kalian gratis ke tempat wisata sekitar tapi tetap ada bayar parkir juga untuk setiap tempat (tempat wisatanya banyak, jangan khawatir). Harga detail tiket masuknya jujur aja gue lupa, yang jelas kita berempat ditambah mobil waktu itu kena 70K. Menurutku harga tiket masuk segitu ga terlalu mahal jika dibandingkan dengan objek wisata yang ditawarkan. Tempat makan di sini juga banyak, waktu itu kita makan malam di warung makan jawa timur, tempatnya di dekat pelabuhan dan di pinggir pantai, untuk harganya juga standar ga naikin sama penjualnya, sesuai dengan namanya, rasa masakannya sudah jelas ada ke jawa-jawaanya.

     Hari pertama di Bulukumba berlalu dengan indah.


      Puncak Pua Janggo
     Hari kedua, 22 Februari 2020 kita masih di Bulukumba tepatnya Tanjung Bira. Tempat pertama yang kita kunjungi pagi itu adalah sebuah puncak, dari puncak itu kita bisa lihat Pelabuhan Bulukumba dengan jelas dan hamparan laut lepas (cantik!). Akses menuju puncak itu juga udah bagus banget, jalanannya mulus, pemandangan sekitarnya juga masih dijaga kelestariannya. Waktu yang paling bagus untuk ke sana adalah saat sunrise dan sunset. Oh ya, nanti kalo kalian ke sana jangan kaget ya, karena akan ada banyak monyet-monyet liar yang nyebrang jalan atau bergelayutan di pohon-pohon.

 Ini satu-satunya pelabuhan di Bulukumba, salah satu tujuan dari pelabuhan ini adalah ke Pulau Selayar

Bulukumba (22/02/2020)


     Titik NOL
     Next, kita ke Titik Nol. Yes, ini merupakan titik nolnya Sulawesi, salah satu destinasi wisata yang wajib dijajaki kalo ke Bulukumba. Pemandangan dari sini ga kalah bagus sama pemandangan di puncak tadi, dan tempat wisata ini sedang dilakukan pembangunan untuk menjadi wisata yang lebih baik lagi. Tapi jangan khawatir geng, walaupun sedang dalam pembangungan kalian masih tetap dapat menikmati eloknya tempat wisata ini kok.

Kebetulan ini juga lagi mendung geng, jadi sorry gelap

     Nah, bisa kalian lihat sendiri geng pemandangan Titik Nolnya Sulawesi, dari gambar-gambar di atas kalian bisa lihat kan ada semacam jembatan yang menghubungkan batu-batu besar, untuk sampai atau untuk menikmati jembatan itu kalian harus menuruni beberapa anak tangga yang jumlahnya lumayan banyak hehehehhe. Fasilitas di Titik Nol ini selain jembatan-jembatan juga ada taman- tamannya gitu, jadi di atas sana selain menikmati pemandangan alam melalui jembatan kalian juga bisa menikmati pemandangan di taman.

   
       Pantai Bira
     Selesai dari Titik Nol, kita lanjut ke primadonanya Bulukumba yaitu Pantai Bira. Pantai ini ga terlalu jauh dari Titik Nol, pokoknya wisata-wisata di sini letaknya ga jauh-jauh kok geng. Pantai Bira ini terkenal juga dengan pantai pasir putihnya dan lautnya yang biru, ga jauh beda dengan Pantai Bara. Sayang sekali, waktu kita ke sana pantai sedang tidak terlalu bagus (tapi masih tetep bagus) menurut beberapa temen gue yang pernah ke sana, biasanya pantainya bagus bangetttt! Akses menuju pantai ini juga udah bagus udah di aspal, dan jalan menuju ke sana juga ga sulit kalian tinggal ikutin jalan aja. Pantai ini juga menawarkan pake-paket wisata air, sama seperti di Pantai Bara.

     Pantai Bira, si cantik yang mempesona
     

     
       Tebing Apparalang
    
    Puas dari Pantai Bira kita lanjut ke destinasi terakhir di Tanjung Bira yaitu Tebing Apparalang, sesuai dengan namanya view yang ditonjolkan dari tempat wisata ini yaitu tebing-tebing besar dan kejernihan air laut di bawahnya. Nah, beda dari tempat wisata sebelum-sebelumnya di Apparalang ini kita dikenai tiket masuk, lagi-lagi untuk detailnya gue lupa yang jelas 40K untuk empat orang dan satu mobil. 



         



     Apparalang ini selain menyediakan view yang luar biasa bagus, di sini juga ada kaya semacem wahana (hmm gatau deh sebutannya apa :p ) untuk loncat dari tebing ke laut di bawahnya, ada dua wahana sebenarnya, tapi yang paling tinggi sekarang ditutup jadi kalian cuma bisa loncat dari tempat yang lebih rendah. Berdasarkan gambar-gambar di atas kalian bisa lihat sendiri kebeningan air lautnya, bening bangettttt, tapi view bawah lautnya bukan karang-karang indah melainkan batu besar-besar, jadi kalo misalnya kalian loncat dari wahana, tetap utamakan keselamatan ya geng.

    Bulukumba tepatnya Tanjung Bira menyimpan banyak sekali keindahan, jujur indah banget (sorry kalo norak atau gimana) selain wisata-wisatanya yang menarik, warga sekitarnya juga baik-baik dan ramah-ramah banget, se-ra-mah itu. Foto-foto yang gua upload di blog gue ini memang kurang bagus, jadi mungkin kalian akan bilang "ah biasa aja, lebay banget si" tapi geng, percayalah ini karena kamera hape gue dan teknik pengambilan gambarnya aja yang masih di bawah standar, aslinya bagus banget. Kalo kalian kurang puas sama hasil foto yang gua ambil, kalian bisa lihat-lihat lebih lanjut di google, dan itu fakta memang seindah itu.


     Masjid Raya Bulukumba
     Masjid Raya ini menjadi salah satu tempat yang gue rekomendasiin untuk di kunjungi, karena bagus geng, letaknya di ibukota Bulukumba. Kalo kalian ngelewatin ibu kota bulukumba, pasti kalian akan lihat masjid ini, ga ada salahnya mampir solat sebentar. 

     Warung Makan Pangkeb
        Warung makan ini sebenernya bukan termasuk objek wisata, melainkan salah warung makan yang gue rekomendasiin ke kalian. warung makan ini terletak di Jalan Soedirman Bulukumba, setelah KPU Bulukumba. Menu yang ditawarin dari warung makan ini adalah konro sapi yang merupakan salah satu makanan khas Sulawesi (bahasa indonesianya iga sapi). Konronya bebas mau di masak dalam jenis masakan apa, waktu itu kita pesen konro bakar dan sop konro. Konro bakar ini merupakan iga sapi yang dibakar kemudian dikasih bumbu kacang dan taburan bawang goreng dan dilengkapi dengan kuah di mangkok terpisah. Kalo sop konro ini merupakan konro yang cara masaknya direbus sama kuah santan, kuah yang dipake sama kaya kuah untuk melengkapi konro bakar. Oh ya geng, ciri khas yang ada di Sulawesi ini adalah jeruk nipis, jadi jangan heran kalo setiap ke warung makan pasti disediain jeruk nipis. Nah, total harga untuk makanan yang kita pesan (4 konro bakar plus nasi dan satu sop konro beserta nasi) adalah 235K.

         Perjalanan di Bulukumba berakhir dengan sangat indah, mungkin masih banyak tempat wisata yang belum gue dan teman-teman gue eksplore di sana karena waktu kita yang juga sangat terbatas. Terima kasih kepada pemaca blogku sheyeng (kalo ada yang baca) maaf kalo tulisannya masih acak-acakan dan ngebosenin semoga bisa bermanfaat untuk kalian atau mungkin juga masih ada informasi yang kurang tepat. Perjalanan di Sulawesi Selatan ga berhenti di Bulukumba aja, gue akan bagi-bagi sedikit informasi tempat-tempat yang bisa jadi tujuan kalian kalo ke Sulawesi Selatan.

    
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Labuan Bajo

Buku-buku Dewi

Teks Prosedur Kompleks